Minggu, 17 Agustus 2014

Android untuk "Wong Cilik", iPhone untuk "Bento"

LG Google Nexus
Kamis kemarin, 24 Agu. 2014, IDC merilis data distribusi konsumen smartphone untuk kuartal 2/2014 (2Q14) baik itu yang bersistem operasi Android, iOS, Windows Phone, dan lainnya.
   Data tadi menandaskan dominasi Android yang makin menguat dengan hampir 85% pangsa pasar, meningkat 33,3% dari kuartal yang sama tahun lalu yang sekitar 80%. Ini menambah prestasi Android setelah sebelumnya data pengguna peramban Internet dengan Android baru saja mengalahkan iOS.
Worldwide Smartphone Shipments Edge Past 300 Million Units in the Second Quarter; Android and iOS Devices Account for 96% of the Global Market, According to IDC    Sisi lain yang menarik dari grafik di atas adalah kenyataan bahwa hampir dari 60% konsumen Android adalah kalangan bawah alias "wong cilik." Konsumen yang mematok harga "ideal" smartphone pada kisaran $200 (Rp2 juta-an) ke bawah.
   Sebaliknya, Apple/iOS adalah produk dengan ceruk yang jelas-jelas ekslusif untuk kalangan atas atau kalangan "Bento"-nya Iwan Fals. Lebih dari 80% konsumennya membeli produk berharga $400 (Rp 4 juta-an) ke atas. Ditambah, Apple tidak memiliki produk kelas bawah. Kategori lain yang dilayani Apple hanyalah kategori menengah di kisaran $200-400 (Rp2-4 juta-an).
   Profil konsumen Android mirip profil konsumen Windows Phone. Jadi, ancaman Android sesungguhnya adalah Windows Phone. Dari sisi lain dapat dikatakan Windows Phone memiliki tantangan tersulit, karena dalam hal ini "Daud" harus menghadapi raksasa "Jalut" di pasar smartphone, yakni si robot ijo.

   Sekadar bercermin ke masa lalu, situasi ini sama seperti dulu saat Mac menjadi simbol komputer "wah" lalu Windows masuk mengisi kebutuhan serupa bagi kalangan "wong cilik."
   Jika sejarah berulang, maka Apple mungkin akan menghadapi lagi situasi "megap-megap" seperti saat menghadapi Windows dulu, hanya saja kini lawannya adalah Android. Apalagi bila inisiatif smartphone murah di bawah $100 dari Google, yakni Android One, sukses diluncurkan di pasar-pasar negara berkembang ("miskin").
Android One, Micromax, India
   Tren smartphone seperti yang sudah kami ulas memperlihatkan tren peranti keras yang makin tinggi spek-nya tapi makin turun harganya ke kisaran $200. Tren tadi selaras dengan tren lintas peranti keras pada umumnya. Ini berarti segmen menengah ke bawah akan semakin penting. Selain itu, Apple juga tertinggal di pasar fablet yang mulai membentuk tren smartphone masa kini. Apple akan makin kesulitan meyakinkan konsumennya bahwa ia pantas untuk "jual mahal."

   Sebagai penutup, besarnya basis konsumen "miskin" tidak berarti Android produk murahan. Ini hanya berarti bahwa Android yang menguasai 85% pangsa pasar itu dapat dijadikan isyarat dari aspirasi konsumen atau manusia pada umumnya.
   Saat ini, manusia pada umumnya menghendaki smarphone dengan harga di bawah $200.[]

Written by

LepasLokan.org—melalui majalah lepas Open Your Windows, Indonesia! —mempromosikan penggunaan aplikasi bebas biaya/gratis—baik dari sumber lepas lokan ( open source ) maupun gratis ( freeware )—yang berbasiskan sistem operasi Windows, juga artikel teknologi di sekitar Windows XP/Vista/7/8, gawai ( gadget ), dan Internet pada umumnya.

 

© 2011-2014 Open Your Windows! | All rights reserved | Designed by Templateism | Open Your Windows, Indonesia! RSS Feeds