Selasa, 12 Agustus 2014

Supermoon 2014: Bulan di Titik Terdekatnya Mengorbit Bumi

Supermoon of June 23, 2013 at Umaid Bhawan Palace, India
Malam tadi, atau setidaknya bila Anda berlari pagi hari ini 12 Agu. 2014, bila langit cerah, maka akan ada pemandangan indah di angkasa. Ya, ini kali keempat supermoon (bulan besar) untuk tahun ini. September nanti akan menjadi kali kelima dan terakhir untuk tahun ini.
   Fenomena bulan yang nampak lebih besar—meski tak bisa dibedakan secara kasat mata—adalah karena lintasan orbit benda-benda angkasa termasuk bulan berbentuk elips/oval. Ada saat di mana bulan berada di titik terdekat dengan bumi (perigee) juga ada saat ia berada di titik terjauh (apogee).
   Bulan besar terjadi bila bulan ada di titik terdekat ini sekaligus tengah dalam fase
~ purnama, yakni saat bulan di antara bumi dan matahari, atau
~ baru, yakni saat bulan di sisi belakang bumi bila dilihat dari matahari.
   Rata-rata ada 4-6 bulan besar tiap tahun. Tahun ini ada 5 kali. Jarak bulan ke bumi beragam di tiap bulan besar. Kali yang ke-4 pada 10 Agustus ini adalah jarak terdekat untuk tahun 2014, yakni 356.896 km.
   Jarak bulan ke bumi selama orbitnya adalah antara kira-kira 357.000 km (222,000 mi) dan 406.000 km (252.000 mi), jadi jarak yang kemarin itu memang dekat sekali. Astrophotographer Giuseppe Petricca of Sulmona, Abruzzo, Italy photographed the biggest full moon of 2014 on Aug. 10, 2014 (a supermoon) and compared it to the smallest full moon of the year on Jan. 16, 2014, in this stunning view.
Credit: Giuseppe Petricca
   Istilah bulan besar ini bukan istilah astronomi (ilmiah) tapi istilah astrologi yang pertama kali digunakan oleh Richard Nolle pada 1979 (Wikipedia artikel "Supermoon").
   Fenomena ini dihubungkan dengan pasang laut yang memunculkan klaim tentang meningkatnya risiko kejadian seperti gempa bumi dan gunung meletus, tapi pembuktian klaim ini tak meyakinkan.
   Ada spekulasi bahwa tsunami 2011 (gempa dan tsunami Tohoku, Jepang) dan tsunami 2004 (gempa dan tsunami Samudera India/Indonesia) karena berada dalam periode 1-2 pekan di sekitar bulan besar.
   Istilah untuk fenomena sebaliknya adalah micromoon, tapi kurang begitu populer.

   Saat saya berlari tadi pagi, meski sudah mulai menyingsing, bulan masih terlihat besar. Cobalah setelah subuh besok bawa kamera digital, mungkin Anda masih bisa mengabadikan momen yang jarang ini.[]

Written by

LepasLokan.org—melalui majalah lepas Open Your Windows, Indonesia! —mempromosikan penggunaan aplikasi bebas biaya/gratis—baik dari sumber lepas lokan ( open source ) maupun gratis ( freeware )—yang berbasiskan sistem operasi Windows, juga artikel teknologi di sekitar Windows XP/Vista/7/8, gawai ( gadget ), dan Internet pada umumnya.

 

© 2011-2014 Open Your Windows! | All rights reserved | Designed by Templateism | Open Your Windows, Indonesia! RSS Feeds