Senin, 11 Agustus 2014

13 Pertanyaan yang Gemar Diajukan Para CEO Saat Wawancara

wawancara kerja, humor Tiap kali melamar pekerjaan, satu hal yang membuat penasaran adalah apa pertanyaan yang akan diajukan saat wawancara?
   Meski lolos dari seleksi sebelumnya, wawancara sering menjadi penentu mutlak diterima atau tidaknya pelamar.
   Nah, apa sajakah pertanyaan wawancara kesayangan beberapa CEO dunia?

1. Kenapa Anda berpindah sekian pekerjaan selama sekian tahun ini?

Ini memberi saya gambaran sekilas riwayat pekerjaan mereka. Apa motivasi utama mereka? Apa penyebab mereka meloncat dari satu pekerjaan ke yang lain, apa faktor kunci kepindahan mereka?
   Ini memperlihatkan kesetiaan dan cara berpikir mereka. Apakah mereka meyakini ada sosok yang selalu mengecewakan mereka (pengawas, bos, dll.)? Apakah mereka terlalu mudah bosan?
   Tak ada yang salah untuk berpindah-pindah pekerjaan—alasan mengapa-nya, itulah yang menentukan.
Shama Kabani, pendiri dan CEO The Marketing Zen Group

2. Andai kita duduk bersama lagi setahun lagi merayakan 12 bulan Anda menduduki posisi ini, apakah kira-kira prestasi itu?

Bagi saya hal terpenting dari wawancara adalah pelamarlah yang mewawancarai kami. Saya ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan pelamar tentang kami, posisi yang ia lamar...dan seberapa besar ia menginginkannya.
   Pelamar tak hanya harus memiliki visi strategis tentang perjalanan setahun itu tapi juga memberikan jawaban yang didasari pengetahuan mendalam tentang kami dan alasan kenapa ia ingin bergabung.
Randy Garutti, CEO Shake Shack

3. Kapankah Anda paling merasa puas dalam hidup?

Kecuali bagi pelamar pemula, saya beranggapan pelamar biasanya sudah memiliki kecakapan kerja dan nalar. Ditambah, orang cerdas dengan pengalaman relevan bisa cepat beradaptasi dan melejit di lingkungan baru di mana budayanya cocok dan menginspirasi mereka. Jadi, saya fokus pada karakter dan sebaik apa itu selaras dengan perusahaan.
   Pertanyaan ini membuka pintu percakapan di mana saya bisa mengorek lebih dalam keselarasan antara budaya di perusahaan kami dan budaya yang ia butuhkan agar ia bisa berkinerja pada level terbaiknya di perusahaan saya dibandingkan bila ia di perusahaan lain.
Dick Cross, pendiri dan CEO Cross Partnership

4. Kalau Anda diterima, menyukai semua aspek posisi ini, digaji sesuai harapan, apa penawaran perusahan lain yang bisa membuat Anda mempertimbangkannya?

Saya senang mengetahui seberapa besar pelamar dimotivasi oleh uang versus bekerja di tempat yang ia cintai.
   Apa dia bisa dibeli?
   Sebagian jawaban bisa lumayan mengejutkan.
Ilya Pozin, pendiri Ciplex

5. Siapa sosok yang Anda teladani, dan mengapa?

Pertanyaan ini menguak kemampuan pelamar bercermin tentang perkembangan pribadi dan profesional mereka, suatu kualitas yang saya anggap berhubungan erat dengan sukses dan ambisi.
   Selain itu, ini bisa menunjukkan sifat dan perilaku yang dicita-citakan pelamar.
Clara Shih, pendiri dan CEO Hearsay Social

6. Apa saja hal yang tak suka Anda kerjakan?

Kita biasa beranggapan seseorang yang menduduki posisi tertentu menyukai semua aspek pekerjaannya, tapi dari pengalamanku ini jarang terjadi.
   Mendapatkan jawaban jujur dari pertanyaan ini perlu kegigihan. Saya biasanya harus menanyakannya dengan sekian cara berbeda, tapi hasilnya setimpal. Misalnya, saya pernah mewawancarai pelamar penjualan yang berkata ia tak suka bertemu orang baru.
   Favorit saya adalah pelamar keuangan yang bilang ia tak suka mengurusi rincian detil dan memeriksa ulang pekerjaannya. Berikutnya!
Art Papas, pendiri dan CEO Bullhorn

7. Tolong ceritakan proyek atau prestasi yang Anda anggap paling berarti dalam karir Anda?

Menurutku pertanyaan ini membuka pintu bagi pertanyaan lanjutan dan membuat pelamar menyoroti dirinya sendiri dalam cara yang khas, dan tidak normatif.
   Ditambah pertanyaan lanjutan bisa mengikuti: Apa posisi yang Anda duduki saat mencapai itu? Bagaimana pengaruhnya pada perkembangan karir Anda di perusahaan? Siapa lagi yang ikut terlibat dan bagaimana peran mereka bagi tim?
   Membicarakan sebuah capaian adalah cara mudah membuka pintu ke informasi lain dan wawasan tentang pelamar, kebiasaan kerjanya, dan bagaimana mereka bekerja sama.
Deborah Sweeney, CEO MyCorporation

8. Apa hewan super... atau hewan peri Anda?

Saat wawancaranya saya menanyai asisten pribadi saya saat ini apa hewan kesayangannya. Ia bilang bebek, karena bebek tenang di permukaan tapi mengayuh habis-habisan menyelesaikan tugas di bawah permukaan.
   Kurasa itu jawaban hebat dan uraian lengkap untuk peran asisten eksekutif. Sekadar catatan, ia telah bekerja lebih dari setahun untuk kami dan kerjanya hebat.
Ryan Holmes, CEO HootSuite
Steve Jobs, Bill Gates, last interview together

9. Kami terus membuat segala sesuatu lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas atau lebih murah. Kami memanfaatkan teknologi atau memperbaiki proses. Dengan kata lain, kami berupaya melakukan lebih banyak — dengan lebih sedikit. Tolong ceritakan tentang proyek atau masalah terkini di mana Anda membuatnya lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas, lebih efisien, atau lebih murah.

Pelamar yang baik akan memiliki banyak jawaban untuk ini. Pelamar hebat akan bersemangat saat menguraikan jawabannya.
   Selama 13 tahun, kami hanya meneruskan 1 kenaikan harga kepada konsumen kami. Itu bukan karena biaya kami menurun—justru sebaliknya. Kami bisa mempertahankan harga kami karena kami makin ahli dengan apa yang kami lakukan. Tim kami, di tiap level, memasang baik-baik telinganya di bumi mencari masalah untuk diselesaikan.
   Tiap pegawai baru harus melakukan itu juga.
Edward Wimmer, mitra-pendiri RoadID

10. Uraikan prestasi spesifik yang Anda capai pada posisi sebelum ini yang mengisyaratkan bahwa Anda akan berhasil dalam posisi yang ini.

Kinerja masa lalu biasanya merupakan indikasi terbaik kesuksesan mendatang.
   Jika pelamar tak bisa menyebutkan prestasi sebelumnya, maka kemungkinannya kecil baginya untuk berbuat banyak dalam organisasi kami—atau organisasi Anda.
Dave Lavinsky, mitra-pendiri dan presiden Growthink

11. Jadi, Anda ini apa (what's your story)?

Pertanyaan konyol ini akan langsung menempatkan pelamar pada sikap bertahan (membela diri) sebab tak ada jawaban yang benar atau salah. Tapi jawaban itu ada.
   Ini pertanyaan yang menuntut respon kreatif. Ini undangan bagi pelamar untuk bermain dan mengikuti ke mana itu mengalir tanpa mencemaskan soal jawaban yang benar. Dengan ikut bermain, karakter, imajinasi, dan kreativitas seseorang akan banyak terkuak kepadaku.
   Pertanyaan ini, sekonyol apapun terdengarnya bagi pelamar, adalah awal dari suatu narasi dan di dunia di mana orang harus bisa "menjual" kompetensi dirinya, atau perusahaannya, masalahnya menjadi kemampuan menyusun narasi dan menciptakan suasana yang menjual merek—apakah itu produk atau orang (kompetensi).
   Cara mereka memandangku saat mendengar pertanyaan itu juga memberiku sesuatu tentang seberapa menyenangkan mereka. Kalau mereka bersikap membela diri, tak nyaman, membisu sekian detik, itu memberiku kesan mereka terlalu lugas menanggapi sesuatu dan kurang berpikir terbuka. Dalam bisnis kami, kami butuh pemikir terbuka (broad thinker).
Richard Funess, mitra pengelola Finn Partners

12. Apa Anda ada pertanyaan untukku?

Aku suka mengajukan pertanyaan ini awal sekali pada suatu wawancara—ini memberiku petunjuk apakah pelamar bisa berpikir tangkas, juga menguak tingkat persiapan dan nalar strategis mereka.
   Sering aku bisa belajar banyak tentang seseorang dari pertanyaan yang mereka ajukan daripada jawaban yang mereka berikan.
Scott Dorsey, mitra-pendiri dan CEO ExactTarget

13. Ceritakan tentang saat keadaan tidak berlangsung sesuai kehendak Anda—misalnya promosi yang kau harapkan tapi tak jadi, atau proyek yang penyelesaiannya tak sesuai harapan Anda.

Ini pertanyaan sederhana yang bisa mengungkap banyak sekali. Pelamar mungkin akan berkata mereka menyadari pentingnya bekerja sebagai tim tapi itu tak berarti mereka tahu cara bekerja sebagai tim. Kami butuh pengambil inisiatif yang mau melihat peran mereka dalam suatu kemitraan.
   Jawaban biasanya jatuh ke dalam 3 kategori dasar: 1. menyalahkan, 2. merendahkan diri, atau 3. peluang untuk berkembang.
   Perusahaan kami butuh pekerja fokus yang mau memakai beragam topi dan kadang berbuat melebihi deskripsi tugas, jadi aku ingin pemain tim dengan sikap dan pendekatan yang cocok. Jika pelamar menunjuk jari, menyalahkan, bicara negatif tentang majikan yang lama, berbicara dengan mengesankan jasa diri, atau berbicara dalam peran mereka sebagai individu alih-alih dalam suatu kemitraan, ia tak akan berhasil di sini.
   Tapi jika mereka mau mengambil tanggung jawab dan tak segan menerapkan apa yang telah mereka pelajari agar berhasil, maka mereka akan maju dalam sistem meritokrasi kami.
Tony Knopp, mitra-pendiri dan CEO Spotlight Ticket Management
Good job!

   Itulah sekelumit "bocoran" soal wawancara. Bocoran bagi CEO yang hendak mewawancarai, juga semacam ikhtiar persiapan bagi para pelamar, dan wawasan baru bagi pembaca pada umumnya.
   Menutup, akan sangat tepat mengutip ungkapan berabad-abad lalu dari Nabi Syu'aib [as] yang terekam dalam Al-Quran, segenap upaya dan keberhasilan kita sesungguhnya berasal dari Allah semata, amin![]

Via: Business Insider

Written by

LepasLokan.org—melalui majalah lepas Open Your Windows, Indonesia! —mempromosikan penggunaan aplikasi bebas biaya/gratis—baik dari sumber lepas lokan ( open source ) maupun gratis ( freeware )—yang berbasiskan sistem operasi Windows, juga artikel teknologi di sekitar Windows XP/Vista/7/8, gawai ( gadget ), dan Internet pada umumnya.

 

© 2011-2014 Open Your Windows! | All rights reserved | Designed by Templateism | Open Your Windows, Indonesia! RSS Feeds