Sabtu, 30 Agustus 2014

Sejarah Singkat Netbook: Teknologi yang Mendahului Masanya

Sejarah Singkat Netbook: Teknologi yang Mendahului Masanya
Saat ia dirilis, ia adalah inovasi PC dengan kategori baru, netbook. Berbondong-bondong orang membelinya. Kini ia seakan ditinggalkan sejak tablet dan ultrabook makin populer. Namun gagasan dasar di balik netbook tetap hidup di masa kini.
   Netbook sama seperti teknologi lain yang mendahului masanya seperti tablet Microsoft Windows XP atau Windows mobile smartphone. Gagasan dasar netbook kini diteruskan Chromebook juga responnya dari kubu Microsoft seperti HP Stream dengan Windows 8 seharga $199. Asus sebagai pionir dikabarkan akan merilis tandingan HP Stream, yakni Asus F205TA.

Awal Mula Netbook: GNU/Linux pada Asus Eee PC

Netbook bermula saat Asus merilis Asus Eee PC pertama pada 2007. Ia bersistem GNU/Linux ringan, SSD kecil, tanpa optical drive, dengan batere bermasa pakai lebih panjang dibandingkan laptop di masa itu. Dimensinya sangat kecil dengan layar 7 inci, kibor yang mungil, tapi ia jauh lebih portabel dibandingkan laptop Windows saat itu.
Sejarah Singkat Netbook: Teknologi yang Mendahului Masanya

Netbook Berubah Menjadi Windows PC Murah

Netbook pelan-pelan berevolusi menuju Windows. Windows Vista terlalu berat hingga Microsoft memberdayakan lagi XP untuknya. Produsen mulai membuat netbook dengan konfigurasi mirip laptop konvensional. Lebih berat, SSD menjadi HDD, disertai optical drive, dan masa pakai batere lebih pendek. CNET pada 2009 berkomentar, "Netbook tak lebih dari notebook yang lebih kecil, lebih murah."
   Windows 7 dioptimasi lebih baik untuk PC berspek. lebih rendah, dan netbook pun akhirnya diluncurkan dengan "Windows 7 Starter edition." Microsoft awalnya hanya membolehkan 3 aplikasi desktop berjalan bersamaan pada edisi ini. Batasan ini kemudian ditanggalkan, tapi pengguna tetap tak bisa mengganti wallpaper pada edisi ini tanpa bantuan aplikasi pihak ketiga. Microsoft dengan senang hati membolehkan pengguna melakukan itu asal mau upgrade ke Windows 7 Home!
   Kinerja netbook sebenarnya pas-pasan pada sistem GNU/Linux, beralih ke Windows membuatnya lebih parah. Beratnya Windows, tambahan aplikasi dari produsen (bloatware), dan antivirus, membuat kenikmatan memakainya berkurang. Kibor yang sempit dan papan sentuh murahan juga tak menolong.
   Secara umum, netbook hanya memicu lomba ke dasar harga PC. Netbook melatih konsumen untuk hanya melihat harga, dan pasar pun dipenuhi laptop murah dengan kualitas yang murahan pula.
Sejarah Singkat Netbook: Teknologi yang Mendahului Masanya

Ajal Netbook

Banyak yang membeli netbook. Harganya begitu menggoda—terutama saat ada diskon dari $200 ke $100 saja! Tapi pengguna tak begitu nyaman menggunakannya. Peranti kerasnya penuh sesak, mungil, dan lambat. Windows terlalu berat untuknya, dan tak dirancang untuk layar sekecil itu.
   Akhirnya penjualan netbook mulai jatuh dengan cepat. Mereka yang dulu membelinya kini menyadari bahwa mereka jarang memakainya. Mereka tak butuh netbook. Produsen PC juga enggan menjual netbook yang mengerek laba mereka turun.
   Windows 8 tak menolong netbook—tak ada Windows 8 Starter edition untuknya, dan Windows 8 mensyaratkan resolusi minimum 1024x768 untuk antarmuka baru Modern UI-nya. Kebanyakan netbook hanya memiliki resolusi 1024x600. Windows 8 bukan pasangan ideal netbook.
Sejarah Singkat Netbook: Teknologi yang Mendahului Masanya

Netbook Mendahului Masanya

Meski netbook bernasib demikian, gagasan dasar di belakangnya sungguh mendahului masanya, dan sebelum kita memiliki teknologi peranti keras yang bisa membuatnya berhasil. Netbook adalah sebuah komputer yang mungil, ringan dengan SSD yang kencang, batere bermasa pakai panjang, dan tanpa optical drive. Ia disebut netbook karena dirancang untuk terkoneksi ke Internet, menggunakan layanan berbasis Internet, bukan untuk menjalankan aplikasi desktop, menyimpan koleksi media yang besar, atau memainkan game dengan tuntutan tinggi. Hari ini kita melihat peranti keras yang diilhami semua gagasan tadi:
   Tablet. Tablet adalah komputer mungil, ringan dengan ruang simpan kencang dan batere bermasa pakai lama. Orang memakainya untuk ber-Internet. Tentu saja, mengetik pada layar sentuh tak ideal, tapi mengetik pada kibor sesak netbook juga demikian. Kalau Anda cuma butuh peranti kecil yang bisa dibawa-bawa dalam tas hingga bisa kapan saja mengakses Internet, maka tablet jelas memberikan kenyamanan lebih. Dengan layar 7 inci, Nexus 7 kira-kira seukuran dengan Asus Eee PC awal.
   Ultrabook. Ultrabook Windows dan Apple MacBook Air adalah gagasan high-end dari netbook. Mereka dirancang untuk memiliki batere lebih panjang dan sangat portabel. Mereka lebih lebar karena mereka laptop yang butuh layar dan kibor yang lebih nyaman. Mereka bisa menjalankan aplikasi desktop lebih baik dibandingkan netbook, tapi masih kurang bagi mereka yang memerlukan daya pemrosesan yang lebih besar.
Sejarah Singkat Netbook: Teknologi yang Mendahului Masanya    Chromebook. Ini tak lain adalah netbook baru. Alih-alih Windows, mereka menggunakan versi khusus GNU/Linux—seperti netbook pertama. Harganya murah dan low-end, dan agak kecil dibandingkan ukuran laptop pada umumnya. Chromebook jelas memberikan kenyamanan yang lebih baik untuk meramban web daripada netbook dulu, lengkap dengan kibor yang lebih besar, papan sentuh yang kadang melebihi yang ada pada sistem Windows, dan sistem operasi yang sangat khusus.
   Microsoft juga ingin ikut beraksi di arena laptop low-end dan kecil ini. Mereka kini mempromosikan laptop HP Stream dengan Windows 8 seharga $199. Mereka menurunkan lisensi Windows ke $0 bagi produsen PC kecil. Kita mungkin akan melihat kebangkitan ulang netbook—atau mungkin Windows PC murah tadi akan lebih berhasil kali ini.
Sejarah Singkat Netbook: Teknologi yang Mendahului Masanya
   Salah satu pelajaran besar dari netbook adalah untuk memberikan perhatian kita ke lebih daripada sekadar harga. Konsumen dulu tergiur memiliki netbook terutama karena harganya yang murah, tapi ternyata tidak terpakai. Sama seperti saat ini, Anda bisa saja membeli tablet $50 dari produsen antah berantah—tapi tablet itu mungkin tak memberikan kenyamanan sama sekali.
   Fungsi lebih menentukan nilai manfaat suatu produk, bukan cuma harganya. Jangan menilai produk dari harganya saja, tapi lebih dahulu dari itu, nilailah produk dari alasan ia dirancang.[]

Via: HowToGeek.

Written by

LepasLokan.org—melalui majalah lepas Open Your Windows, Indonesia! —mempromosikan penggunaan aplikasi bebas biaya/gratis—baik dari sumber lepas lokan ( open source ) maupun gratis ( freeware )—yang berbasiskan sistem operasi Windows, juga artikel teknologi di sekitar Windows XP/Vista/7/8, gawai ( gadget ), dan Internet pada umumnya.

 

© 2011-2014 Open Your Windows! | All rights reserved | Designed by Templateism | Open Your Windows, Indonesia! RSS Feeds