Jumat, 03 Januari 2014

Serba-Serbi Sekitar Batere Komputer

Bandung, 2 Jan 2014. Pengetahuan pengguna di masa teknologi batere masih NiCd (Nickel Cadmium) juga “trauma” akibat masalah “memori” batere ternyata malah merugikan pengguna di era Lithium Ion.
BatteryCare logo   Penggunaan harus sampai habis karena kalau tidak batere akan “mengingat” posisi terakhir sebagai “penuh” demikian melekat di benak pengguna batere masa lalu (NiCd). Namun, cara pemakaian seperti itu justru mempercepat kerusakan batere baru yang umumnya adalah Li-ion atau Li-poly (Lithium Ion Polymer) yang lebih baru.
   Sebelum melanjutkan membaca artikel ini, unduh dan pasanglah aplikasi gratis bernama BatteryCare.

Jenis-Jenis Batere Portabel

Ada setidaknya 3 sampai 4 jenis batere yang populer di lingkaran pengguna komputer/tablet/ponsel:
   Nickel Cadmium (NiCd) — kapasitas simpan energi kecil, siklus pakai panjang (kuras/isi), cepat terkuras habis, dan ekonomis/murah. Sudah mulai ditinggalkan karena masalah “ingatan/memori”-nya di atas.
   Nickel-Metal Hydride (NiMH) — kapasitas simpan lebih besar daripada NiCd, siklus pakai lebih pendek, tak mengandung bahan beracun, masih populer untuk peranti kecil seperti ponsel.
   Lithium Ion (Li-ion) — paling populer saat ini untuk laptop dan ponsel, kapasitas simpan besar, ringan, lebih mahal, cara pembuangan harus aman karena mengandung bahan beracun.
   Lithium Ion Polymer (Li-ion polymer) — mulai merambat naik popularitasnya karena lebih murah dibandingkan Li-ion. Penggunaan paling banyak masih di ponsel, namun laptop sudah mulai menyusul.

   Melihat kecenderungannya, maka bila Anda mau membeli komputer/ponsel baru, sebaiknya pilih yang berbatere Li-poly—atau minimum Li-ion.

Penggunaan Saat Masih Baru

Pengisian pertama biasanya berlangsung cepat, karena produsen biasanya sudah mengisi setidaknya 40-50% kapasitas batere—mengantisipasi penyimpanan dalam waktu lama.
   Jangan isi batere tapi gunakan saja langsung dan baru isi lagi saat kapasitas tinggal 20%, pengisian bisa dilakukan dalam beberapa sesi pemakaian, tidak harus nonstop hingga 100%. Jangan menguras batere hingga di bawah 20%, ini kebiasaan buruk dari masa NiCd.
   Setiap 30 kali siklus pakai/isi batere perlu dikalibrasi-ulang agar indikator prosentase penggunaannya tetap akurat. Cara kalibrasi:
1. Isi batere hingga 100%, lalu biarkan istirahat 2 jam.
2. Setel agar Windows otomatis berhibernasi saat batere tinggal 5%
guide_calib_2
guide_calib_3
guide_calib_4
3. Habiskan batere hingga otomatis memasuki hibernasi, lalu biarkan selama 5 jam atau lebih lama lebih baik.
4. Pasang batere dan isi nonstop dalam 1 sesi hingga 100%, laptop boleh sambil digunakan. Kalibrasi pun selesai.
5. Kini batere bisa digunakan lagi dengan cara di atas hingga 30 kali ke depan.

Penggunaan Sehari-Hari

Apakah boleh digunakan sambil dipakai?

Batere Li-ion/poly bisa digunakan sambil diisi. Bahkan pada laptop masa kini, bila sudah terisi 100% maka pengisian otomatis akan berhenti dan aliran listrik diteruskan langsung ke peranti keras (komputer/ponsel). Namun lebih baik melepas batere bila sudah terisi 100%. Mengapa?

Apakah harus dilepas setelah terisi 100%?

Musuh utama batere Lithium adalah panas. Bila ia tetap terpasang pada peranti keras dan peranti keras tengah digunakan, maka panas peranti keras akan merambat pula ke batere. Sepanjang panas peranti keras tidak melebihi 60 derajat Celcius, para pakar menyatakan aman. Tapi, saya lebih menyarankan untuk melepaskan batere.

Apabila mau disimpan dalam waktu lama?

Bila batere tidak akan segera digunakan lagi, jangan diisi hingga 100%. Cukup isi hingga 40-50% (ingat praktek yang dilakukan produsen laptop di atas?). Isi ke posisi 40-50% tiap 6 bulan.
Masukkan dalam kantong berpori (tidak menghantarkan listrik) dan simpanlah di tempat yang sejuk (rata-rata 20 derajat Celcius), gelap, dan tidak lembab, misalnya dalam lemari baju, rak buku, dll.
   Ada juga yang menyarankan menyimpan di kulkas (bukan freezer-nya) untuk mendapatkan suhu ideal 0-10 derajat Celcius. Dalam hal ini, bungkuslah batere dengan bahan kedap uap/air.

Saat Habis: Isi Elemen, Beli Seken, atau Baru?

Secara teoritis, batere Li-ion bisa digunakan antara 500-1000 siklus pakai/isi, sementara Li-poly 300-500 siklus. Angka minimum biasanya berarti penggunaan dengan kuras berat (deep discharge) yakni sering dikuras di bawah 20%, sementara angka maksimum bila lebih sering digunakan dengan kuras ringan (shallow discharge). Namun biasanya angka rata-rata lebih bisa dijadikan pedoman, jadi L-ion mungkin 750 siklus dan Li-poly mungkin 400 siklus.
   Nah, saat batere sudah berakhir masa pakainya dan tidak bisa diisi lagi, maka saran terbaik adalah membeli yang baru. Saran kedua: beli yang seken (bekas), tapi hindari isi ulang/ganti elemen karena dari pengalaman saya pribadi, efeknya tidak lebih dari 6 bulan; alias lebih rugi daripada beli seken.[]

Bacaan Lebih Lanjut

Panduan pemakaian batere yang baik (Bhs. Inggris) http://batterycare.net/en/guide.html
Tip penggunaan batere yang awet dari Sony (Bhs. Inggris) http://www.sony-asia.com/productcontent/364394/productcategory/it-computer-accessories
Saran dan larangan penggunaan batere (tabel ringkas, Bhs. Inggris) http://batteryuniversity.com/learn/article/do_and_dont_battery_table
Panduan lebih mendalam, Batteries in a Portable World http://www.buchmann.ca/



Written by

LepasLokan.org—melalui majalah lepas Open Your Windows, Indonesia! —mempromosikan penggunaan aplikasi bebas biaya/gratis—baik dari sumber lepas lokan ( open source ) maupun gratis ( freeware )—yang berbasiskan sistem operasi Windows, juga artikel teknologi di sekitar Windows XP/Vista/7/8, gawai ( gadget ), dan Internet pada umumnya.

 

© 2011-2014 Open Your Windows! | All rights reserved | Designed by Templateism | Open Your Windows, Indonesia! RSS Feeds