Fitur ini sangat bermanfaat bagi peranti keras yang bisa beralih bentuk dari bentuk desktop/laptop ke bentuk tablet, misalnya Lenovo Yoga, Asus Transformer, dll.
Demo Joe Belfiore menggunakan tablet Surface Pro yang bisa dihubungkan ke aksesoris kibor,
Saat kibor terhubung, antarmuka berbasis desktop yang ditampilkan. Pengguna bisa mengklik start menu,
lalu menjalankan aplikasi mail, misalnya,
Saat kibor dilepas,
Windows akan meminta konfirmasi pengguna untuk beralih ke antarmuka berbasis sentuh (touch UI),
Kemudian, antarmuka pun berubah dengan tombol panah ke kiri untuk navigasi menu berpindah ke taskbar,
Start menu pun ikut berubah memenuhi layar, mirip start screen pada Windows 8 tapi tetap mempertahankan tata letak start menu yang baru. Pengguna bisa mengoperasikan Windows dengan sentuhan,
Bila kibor dipasang kembali,
Muncul konfirmasi untuk kembali ke modus desktop,
Begitu disetujui, maka tampilan Windows 10 akan kembali ke tampilan antarmuka desktop. Kita lihat di sini, start menu menciut ke ukuran semula,
Fitur continuum ini dapat disebut pendekatan menyeluruh Microsoft untuk mengadaptasikan Windows mengikuti ukuran peranti keras. Ini sesuai dengan salah satu tema Windows 10, yakni one Windows, all devices.
Selamat, Microsoft! Agaknya pemaduan lingkungan desktop dan mobile (touch devices) lebih nyaman kali ini. Daripada memberi pengguna dua lingkungan terpisah seperti pada Windows 8, pendekatan ini berpeluang besar lebih bisa diterima oleh pasar.
Lebih lanjut demonya bisa dilihat pada video berikut.
A First Look at Windows 10 [Video]
Via: Windows YouTube channel (Sep 30, 2014).