Rise of the machine! One gadget to rule them all! Ungkapan seram dari Terminator dan Lord of the Rings itu agaknya kini menampakkan gelagatnya di peranti nomadik (mobile devices).
Laporan keuangan 2014 Apple maupun Samsung—2 raksasa tablet dan smartphone—menunjukkan penurunan drastis penjualan tablet. Di sisi lain, segmen paduan smartphone-tablet (phablet) menunjukkan pertumbuhan paling dinamis.
Fablet adalah smartphone dengan ukuran layar (form factor) antara 5 s.d. 7" (13-18cm). Ia praktis seperti smartphone tapi memiliki layar lebih luas, resolusi lebih tinggi, hingga seakan-akan menggunakan tablet. Lihatlah perbandingan ukuran iPhone 5 dengan fablet Samsung Galaxy 5S berikut.
Kelemahan fablet adalah tidak bisa dioperasikan dengan 1 tangan saja. Namun ini sudah diakali produsen dengan mengembangkan "one hand mode" yang menyusutkan tampilan app hingga terjangkau gerakan jempol.
Beberapa fablet yang masuk definisi ini adalah Oppo N1, Samsung Galaxy 5S, LG G3, juga model-model "pengubah permainan (game changer)" pasar seperti OnePlus One atau Xiaomi Mi 4.
Apple boleh dibilang terlambat memasuki pasar ini karena iPhone 6 yang kabarnya akan selebar 5.5" belum juga rilis (per penulisan artikel ini, 29 Juli 2014).
Sementara model-model yang bisa dibilang "pembunuh iPhone" mulai bermunculan dari rahim si robot ijo, yakni OnePlus One juga Mi 4 yang sudah diulas pada artikel di atas.
Bagi kita konsumen, perkembangan ini akan membuat anggaran kita makin hemat. Dulu mungkin kita harus membagi-bagi alokasi belanja antara smartphone dan tablet. Kini, boleh dibilang, "beli satu dapat dua."
Beli fablet, maka Anda mendapatkan smarphone sekaligus tablet. Ditambah, melihat gelombang tsunami tren harga yang dibuat OnePlus One atau Mi 4, dengan spek. yang makin tinggi tapi harga yang makin murah saja! AlhamduliLlah :)[]