Minggu, 07 September 2014
Intel Core M: Lebih Tipis, Lebih Dingin, Lebih Tangguh
07.41
Sejak 2007, Intel menggunakan skema tick-tock dalam proses manufaktur mikrocipnya. Pengenalan arsitektur baru—ambil contoh Haswell dengan ukuran cetakan/die sebesar 22 nm/nanometer—disebut tock.
Kira-kira 1-1,5 tahun kemudian akan diturunkan tick dari tock tadi—dalam hal ini Broadwell (dh. Rockwell) dengan penyusutan cetakan (die shrink) ke 14 nm—tapi arsitekturnya masih sama. Lalu 1-1,5 tahun kemudian akan hadir lagi tock dengan arsitektur dan ukuran cetakan baru, dst.
Nah, Intel Core M/Broadwell adalah tick pada tahun 2014 ini. Ia diturunkan dari tock—yang dalam hal ini Haswell.
Ciri utama Haswell adalah hemat energi. Kebutuhan dayanya 50% lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya. Intel mengklaim peningkatan hingga 3 jam dari generasi 3 (Ivy Bridge) ke generasi 4 (Haswell) ini.
Secara umum Core M dijanjikan memberikan: kinerja prosesor 50% lebih cepat, kinerja grafik 40% lebih kencang (Intel HD 5300 integrated graphics ), masa pakai batere yang lebih lama 1,7 jam, dan memungkinkan desain komputer yang lebih tipis tanpa kipas.
Desain termal Core M turun ke kisaran 4.5W—yang memungkinkan kipas disingkirkan—hingga membuatnya cocok untuk tablet atau laptop hibrida (2-in-1). Contoh produk yang sudah diumumkan pada IFA Berlin 2014 antara lain Acer Aspire Switch 12, ASUS Zenbook UX305, Dell Latitude 13 7000, HP ENVY x2, Lenovo Helix, dll.
Ada 20 model Core M yang sudah direncanakan, dan 3 sudah dirilis: 5Y70, 5Y10a, 5Y10 (lihat tabel berikut).
Harga diharapkan akhirnya akan jatuh ke level $599 (Rp7,2 juta) saat mulai umum digunakan. Lini Core memang ditujukan bagi pasar menengah ke atas, jadi bagi pengguna Indonesia yang ingin belanja hemat tak ada salahnya untuk menunggu lini Pentium, Celeron, atau Atom dari generasi prosesor ini yang lebih terjangkau.[]
Via: Intel, Mark Hachman (PCWorld, Sep 5, 2014 8:30 AM), Dana Wollman (engadget, Sep 5).